Warganet Ramai Bahas Sabun Mandi Kena PPN 12 Persen, Singgung Infeksi, Karma, sampai Erina Gudono


Liputan6.com, Jakarta – Aturan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen masih terus dikritik warganet di media sosial. Kenaikan PPN 12 persen awalnya dikabarkan hanya diberlakukan untuk barang mewah.

Namun kini, publik menemukan bahwa kenaikan pajak tersebut berlaku untuk berbagai barang dan jasa, termasuk sabun mandi. Beberapa kebutuhan umum lain, seperti sampo, juga akan dikenakan PPN 12 persen.

Hal ini dicuitkan akun X, dulunya Twitter, @BudiBukanIntel yang mengutip tweet berisi daftar barang apa saja yang akan terdampak kenaikan PPN. “Berarti sampo sama sabun dianggap barang mewah, mantap indomie jg kena pajak,” tulis pemilik akun tersebut.

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang akun X @kopientipi yang menyinggung berbagai hal tentang sabun sampai menyeret nama Erina Gudono. Menurut pemilik akun, jika harga sabun mandi mahal, itu tidak menutup kemungkinan akses untuk membeli sabun akan semakin terbatas.

Ketidakmampuan masyarakat dalam membeli sabun akan berdampak pada kesehatan, termasuk aroma tubuh tidak sedap. Unggahan pada 16 Desember 2024 tersebut banyak menarik perhatian warganet dan sampai berita ini ditulis, sudah dilihat lebih dari 475 ribu kali dan disukai lebih dari 27 ribu kali.

Apa ini karma karena ngatain bau ketek ya,” komentar seorang warganet. “Azab ngatain erina ni kayanya,’ sahut warganet lain. “Bayangin satu negara bau. Ini emang pemerintah mau kita semua bau badan ya?” kata yang lain.

Plissss donggg jangan doooong nanti kalau sindir sindiran sama bule bauk itu ternyata diri ini jg bauk kan GAK LUCCCUUUU,” sebut yang lain. “Ya Allah ini di suruh berburu dan meramu lagi kah,” imbuh warganet yang lain.

Ga hanya masalah bau badan, kulit gampang kena gatal, jamur dan infeksi itu jadi masalah juga kalau sabun dan shampoo mahal,” tulis pengguna yang lain. “Bayangin harga sabun, parfum, deodoran makin mahal soalnya kena PPN,” ujar warganet lainnya.

 



Source link

Related Articles