Miliarder Ini Kena Denda Rp 7 Miliar Gara-Gara Pajak


Sebelumnya, investor ternama sekaligus miliarder asal Amerika Serikat, Mark Cuban mengungkapkan bahwa ia tidak mengincar jabatan di kabinet Gedung Putih meskipun ikut berkampanye untuk capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

“Saya tidak tertarik menjadi politisi jenis apa pun. Saya tidak tertarik melayani di kabinet untuk Kamala Harris atau siapa pun,” ujar Cuban, dikutip dari CNBC International, Senin (28/10/2024).

“Saya suka menjadi pengganggu sebagai pengusaha,” ungkapnya, dalam segmen wawancara “This Week” ABC.

Komentar Cuban tampaknya menarik kembali pernyataan sebelumnya, yang mengisyaratkan bahwa ia mungkin mengincar posisi pemerintahan karena semakin terlibat sebagai pengganti kampanye Harris.

Pada September 2024, misalnya, mantan pembawa acara “Shark Tank” itu mencalonkan diri untuk menggantikan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Gary Gensler, yang sangat ia kritik.

“Saya memberi tahu timnya, daftarkan nama saya untuk SEC. Itu perlu diubah,” beber Cuban dalam sebuah wawancara di “Squawk Box” CNBC pada September 2024.

Meskipun Cuban mengatakan bahwa ia tidak menyumbangkan dana apa pun kepada Harris, ia semakin aktif dalam kampanye, mengusung argumen untuk calon presiden dari Partai Demokrat tersebut dalam wawancara media dan rapat umum.

Saat ia berkampanye untuk Harris, Cuban sesekali menyuntikkan visi kebijakannya sendiri untuk pemerintahan Harris yang hipotetis, khususnya mengenai regulasi perusahaan.

Awal bulan ini, misalnya, Cuban menyarankan bahwa jika wakil presiden AS itu memenangkan kursi kepresidenan Gedung Putih, ia harus memberhentikan Ketua Komisi Perdagangan Federal Lina Khan, yang telah menjadi wajah agenda antimonopoli yang sangat berfokus pada konsumen.

“Saya pikir gambaran yang lebih besar adalah ia lebih banyak merugikan daripada membantu,” sebut Cuban.



Source link

Related Articles