Tujuan Kebijakan Fiskal: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya di Indonesia


Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar kebijakan fiskal beserta jawabannya:

 

 

  • Apa perbedaan utama antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter?

 

Kebijakan fiskal melibatkan penggunaan pengeluaran pemerintah dan perpajakan untuk mempengaruhi ekonomi, sementara kebijakan moneter berfokus pada pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga oleh bank sentral. Kebijakan fiskal diimplementasikan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan moneter oleh bank sentral.

 

 

 

  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mempengaruhi inflasi?

 

Kebijakan fiskal dapat mempengaruhi inflasi melalui dampaknya pada permintaan agregat. Kebijakan fiskal ekspansif dapat meningkatkan permintaan agregat, yang jika melebihi kapasitas produksi ekonomi, dapat menyebabkan inflasi. Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif dapat membantu mengendalikan inflasi dengan mengurangi permintaan agregat.

 

 

 

  • Apakah defisit anggaran selalu buruk untuk ekonomi?

 

Tidak selalu. Defisit anggaran dapat bermanfaat dalam jangka pendek, terutama selama resesi, untuk merangsang ekonomi. Namun, defisit yang besar dan berkelanjutan dapat menjadi masalah jika menyebabkan akumulasi utang yang tidak berkelanjutan, yang dapat membebani generasi mendatang dan membatasi fleksibilitas kebijakan di masa depan.

 

 

 

  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat membantu mengurangi pengangguran?

 

Kebijakan fiskal dapat membantu mengurangi pengangguran melalui beberapa cara:

– Meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek yang menciptakan lapangan kerja.

– Memberikan insentif pajak kepada perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak orang.

– Meningkatkan pengeluaran untuk pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja.

– Merangsang permintaan agregat, yang pada gilirannya mendorong perusahaan untuk memperluas dan mempekerjakan lebih banyak orang.

 

 

 

  • Apa yang dimaksud dengan multiplier effect dalam konteks kebijakan fiskal?

 

Multiplier effect mengacu pada fenomena di mana perubahan dalam pengeluaran pemerintah atau pajak menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam output ekonomi keseluruhan. Misalnya, jika pemerintah meningkatkan pengeluaran, ini tidak hanya meningkatkan permintaan langsung tetapi juga menciptakan efek riak yang lebih luas karena penerima pengeluaran pemerintah kemudian menghabiskan uang tambahan mereka, menciptakan putaran tambahan aktivitas ekonomi.

 

 

 

  • Bagaimana globalisasi mempengaruhi efektivitas kebijakan fiskal?

 

Globalisasi dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan fiskal dalam beberapa cara:

– Meningkatnya mobilitas modal internasional dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk menaikkan pajak tanpa risiko arus keluar modal.

– Kebijakan fiskal suatu negara dapat memiliki efek spillover ke negara lain, mempengaruhi koordinasi kebijakan internasional.

– Ketergantungan pada perdagangan internasional dapat mengurangi multiplier fiskal domestik karena sebagian stimulus dapat “bocor” ke luar negeri melalui impor yang meningkat.

 

 

 

  • Apa itu automatic stabilizers dalam kebijakan fiskal?

 

Automatic stabilizers adalah fitur-fitur dalam sistem fiskal yang secara otomatis membantu menstabilkan ekonomi tanpa tindakan kebijakan yang disengaja. Contohnya termasuk sistem pajak progresif dan program asuransi pengangguran. Selama resesi, penerimaan pajak secara otomatis menurun (karena pendapatan menurun) dan pembayaran asuransi pengangguran meningkat, memberikan stimulus otomatis ke ekonomi.

 

 

 

  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi?

 

Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi melalui beberapa cara:

– Sistem pajak progresif di mana mereka yang berpenghasilan lebih tinggi membayar persentase pajak yang lebih besar.

– Program transfer payment yang memberikan bantuan kepada kelompok berpenghasilan rendah.

– Pengeluaran pemerintah yang ditargetkan untuk layanan publik yang menguntungkan semua kelompok masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan.

– Insentif fiskal untuk mendorong investasi di daerah-daerah yang kurang berkembang.

 

 

 

  • Apa yang dimaksud dengan fiscal space dan mengapa itu penting?

 

Fiscal space mengacu pada ruang yang dimiliki pemerintah dalam anggarannya untuk memberikan sumber daya untuk tujuan yang diinginkan tanpa membahayakan keberlanjutan posisi keuangannya atau stabilitas ekonomi. Ini penting karena menentukan kemampuan pemerintah untuk merespons guncangan ekonomi atau mengejar kebijakan pembangunan jangka panjang. Negara dengan fiscal space yang lebih besar memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam kebijakan fiskalnya.

 

 

 

  • Bagaimana kebijakan fiskal dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang?

 

Kebijakan fiskal dapat mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui beberapa cara:

– Investasi dalam infrastruktur yang meningkatkan produktivitas ekonomi.

– Pengeluaran untuk pendidikan dan pelatihan yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

– Mendukung penelitian dan pengembangan untuk mendorong inovasi.

– Menciptakan lingkungan bisnis yang stabil melalui kebijakan fiskal yang konsisten dan berkelanjutan.

– Menjaga tingkat utang yang berkelanjutan untuk menghindari beban bunga yang berlebihan di masa depan.

 

 

Pemahaman yang baik tentang kebijakan fiskal dan implikasinya sangat penting bagi pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Kebijakan fiskal yang efektif dapat membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan mendukung pertumbuhan jangka panjang, sementara kebijakan yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakstabilan dan menghambat perkembangan ekonomi.



Source link

Related Articles