Sindir Kenaikan UKT, Ernest Prakasa Singgung Uang Kuliahnya Dulu dan Kasus Korupsi SYL
Liputan6.com, Jakarta – Polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) masih ramai dibahas publik termasuk di media sosial, usai seorang pejabat menyebut pendidikan tinggi sebagai kebutuhan tersier. Aktor, sutradara, komika sekaligus produser Ernest Prakasa ikut mengomentari soal biaya pendidikan yang dianggap mencekik dan terkesan tidak mengizinkan anak-anak orang kurang mampu untuk kuliah.
Meski tak secara gamblang menyentil kenaikan UKT, Ernest menceritakan biaya kuliahnya saat menjadi mahasiswa di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat. “Gw masuk UNPAD tahun 1999, per semester bayar 225 ribu flat sampe lulus,” tulisnya di akun X atau Twitter @ernestprakasa, Selasa, 21 Mei 2024.
Ernest pun mempertanyakan kenapa uang kuliah di negeri ini makin mahal. “Kenapa sekarang kuliah malah makin mahal? Ya abis gimana, nyawer biduan aja pake uang negara,” katanya.
Sindiran itu merupakan fakta sidang terkait mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menggunakan uang kementerian untuk kepentingan pribadi. Dia bahkan menyawer seorang biduan hingga membiayai ulang tahun cucunya dari uang negara. Sejumlah warganet pun ikut menimpali unggahan produser film Agak Laern itu.
“Thn 1992.. Nasi padang pake ayam sekitar rp 1000…sekarang kurang lebih 20rb..inflasi 20x lipat.. Kuliah 1992 150rb/semester.. Dikali inflasi cm 3jt (harga saat ini)… Kenyataan nya 12jt,” tulis seorang warganet.
“Ini masalah prioritas dalam pembangunan, ujung2nya politik. Karena IKN lebih mendatangkan cuan, makanya dana ratusan triliun mudah mengalir ke proyek tersebut,sedangkan pendidikan hanya dianggap sbg “cost” yang buang2 anggaran. Mungkin demikian filosofi yang dipakai?” kata @dokternanang.
“Sepertinya kampus unpad 1999 dgn sekarang beda jauh…… biaya listrik 1999 sama sekarang samakah ? Gaji dosennya apa nggk naik ?… apakah gedung 1999 sd sekarang tdk ada renovasi dan pembangunan baru serta peralatan lab masih yg 1999 ?…. pengen tahu saya....,” komentar yang lain.
“Mulai thn 2013 pake sistem UKT koh jd beda2 bayarnya sesuai pendapat ortu,” kata warganet yang lain.
Responses