Ricuh Unjuk Rasa RUU Pajak di Kenya, KBRI Nairobi: 99 WNI Aman dan Tengah Siapkan Rencana Kontigensi


Dalam pidatonya pada Selasa (25/6) malam, Presiden William Ruto mengatakan segala cara akan dikerahkan untuk “menggagalkan segala upaya penjahat berbahaya yang merusak keamanan dan stabilitas negara”.

Dilansir BBC, pasukan militer telah dikerahkan untuk memadamkan protes. Di sisi lain, beberapa kelompok menuduh aparat keamanan bereaksi berlebihan dengan menggunakan peluru tajam.

Protes terhadap rancangan undang-undang keuangan yang tidak populer, yang mencakup beberapa kenaikan pajak, telah berlangsung selama berhari-hari. Namun ketegangan meningkat pada hari Selasa (25/6) ketika anggota parlemen meloloskan rancangan undang-undang yang diamandemen.

Para pengunjuk rasa menentang kenaikan pajak di negara yang sedang terguncang akibat krisis biaya hidup, dan banyak juga yang menyerukan agar Presiden William Ruto mundur.

“Kami bangun setiap hari untuk pergi dan bergegas, tapi akhir-akhir ini Anda bahkan tidak bisa membeli apa pun karena hidup menjadi sangat mahal,” kata Daniel Mwangi, seorang pekerja informal berusia 32 tahun, saat ia berjalan melewati kerumunan orang di jalanan berwarna merah jambu karena semprotan meriam air.

“Kami tidak punya pekerjaan sehingga kami bisa berada di sini [mengunjuk rasa] setiap hari. Jika kita tidak dapat menemukan sesuatu untuk dijalani, kita akan menemukan sesuatu untuk mati.”



Source link

Related Articles

Responses