Miliarder AS Mark Zuckerberg hingga Jeff Bezos Kompak Jual Saham, Ada Apa?
Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah miliarder Amerika Serikat (AS) menjual saham dalam jumlah besar. Analis menilai hal itu bukan sinyal yang baik dan menilai aksi miliarder tersebut untuk menghadapi pemilihan umum Amerika Serikat pada 2024.
Dikutip dari Hindustan Times, ditulis Selasa (12/3/2024), miliarder yang menjual saham tersebut antara lain CEO Apollo Global Management Leon Black yang menjual saham untuk pertama kali dalam 34 tahun. Ia menjual saham perusahaan equity-nya senilai USD 172,8 juta atau sekitar Rp 2,68 triliun (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.532).
Selain itu, keluarga pemilik Walmart yakni keluarga Walton menjual USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,29 triliun selama sepekan.
Pada 2023, pendiri Facebook yakni Mark Zuckerberg menjual sekitar 1,4 juta saham Meta senilai USD 638 juta atau sekitar Rp 9,90 triliun, demikian dikutip dari dailymail.co.uk.
Kemudian miliarder Jeff Bezos menjual 14 juta saham Amazon senilai USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 37,25 triliun. Penjualan saham itu bagian dari rencana Bezos yang menjual 50 juta saham.
Sejumlah pakar melihat ini bukan pertanda baik. Hal ini seiring aksi penjualan saham yang dilakukan menyusul pelaksanaan pemilu pada 2024.
Kepada Fortune, konsultan perusahaan keuangan Alan Johnson menuturkan, jika Anda membaca keadaan dan melihat apa yang mungkin terjadi dengan politik pada tahun depan dan selanjutnya, keadaan saat ini cukup baik dan pasar sedang naik.
“Dengan politik, kita dan segala sesuatu yang terjadi secara geopolitik, mungkin keadaannya tidak akan sebaik satu tahun dari sekarang atau dua tahun dari sekarang,” ujar dia.
Hal ini terjadi karena indeks S&P 500 telah naik lebih dari 27 persen pada tahun lalu dan menambah miliaran dolar AS ke portofolio miliarder. “Jadi pemegang saham dapat mengambil keuntungan dari keringanan pajak yang diberikan pada masa pemerintahan Donald Trump,” ujar dia.
Responses