Beda dari Indonesia, Thailand Teken Paket Kebijakan Keringanan Pajak demi Tingkatkan Pergerakan Wisatawan Domestik


Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 1,5 persen pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC). Hal ini berarti mengalahkan ekspektasi para analis yang memperkirakan pertumbuhan hanya sebesar 0,8 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Pada kuartal terakhir 2023, produk domestik bruto (PDB) meningkat sebesar 1,7 persen secara tahunan. Secara triwulanan, PDB tumbuh sebesar 1,1 persen dengan penyesuaian musiman setelah revisi kontraksi 0,4 persen pada triwulan terakhir 2023, karena menghindari resesi teknis. Para ekonom memperkirakan ekspansi sebesar 0,6 persen dari tiga bulan sebelumnya.

Pertumbuhan didorong oleh ekspor dan konsumsi swasta serta investasi, namun investasi publik dan pengeluaran pemerintah mengalami penurunan, kata badan perencanaan negara NESDC dalam sebuah pernyataan.

“Perekonomian Thailand pulih pada kuartal pertama dan kami memperkirakan pertumbuhan stabil, meski tidak spektakuler, tahun ini didorong oleh peningkatan lebih lanjut dalam pariwisata dan belanja pemerintah yang kuat,” kata Capital Economics dalam sebuah catatan.

NESDC kini memperkirakan pertumbuhan PDB antara 2,0 persen dan 3,0 persen untuk 2024, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,2 persen hingga 3,2 persen. 



Source link

Related Articles

Responses