Ingin Jadi Pusat Kripto Dunia, Hong Kong Kaji Keringanan Pajak
Liputan6.com, Jakarta Hong Kong sedang berupaya memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan global dengan menawarkan insentif pajak bagi investor kripto.
Langkah ini termasuk usulan pembebasan pajak atas keuntungan yang diperoleh dari mata uang kripto, baik untuk dana lindung nilai, dana ekuitas swasta, maupun individu kaya.
Usulan Kebijakan untuk Menarik Investor Kripto
Dilansir dari Bitcoin.com, Sabtu (30/11/2024), laporan Financial Times menyebutkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menarik manajer aset dan investor yang ingin membangun operasi mereka di Hong Kong. Pemerintah Hong Kong bahkan telah menyusun dokumen sepanjang 20 halaman yang menjelaskan alasan dan tujuan di balik kebijakan tersebut.
Insentif ini mencakup keuntungan atas investasi dalam kredit swasta dan aset lainnya, sehingga meningkatkan daya tarik wilayah administratif khusus Tiongkok ini sebagai pusat investasi mata uang kripto.
Persaingan dengan Singapura dan Wilayah Ramah Pajak Lainnya
Hong Kong bersaing ketat dengan Singapura, yang juga menjadi tujuan utama bagi perusahaan dan investor kripto. Ketidakpastian kebijakan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong banyak perusahaan kripto memindahkan operasi mereka ke wilayah yang lebih ramah pajak, seperti Dubai, Hong Kong, dan Singapura.
Patrick Yip, Wakil Ketua dan Mitra Pajak Internasional di Deloitte China, mengatakan bahwa usulan kebijakan ini akan memberikan kepastian hukum bagi investor dan perusahaan, terutama kantor keluarga yang mengelola kekayaan besar. “Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan status Hong Kong sebagai pusat keuangan dan perdagangan kripto,” ujar Yip.