Lapor Pajak Online: Kenali Jenis Formulir SPT hingga Dokumen yang Disiapkan
Liputan6.com, Jakarta – Memiliki penghasilan dari berbagai sumber antara lain gaji, bisnis, investasi, dan lainnya? Sumber penghasilan itu juga dimasukkan saat melapor pajak. Jangan khawatir, melaporkan pajak online di Indonesia kini lebih mudah.
Berikut sejumlah hal-hal yang terkait dengan lapor pajak termasuk melalui online yang dikutip dari berbagai sumber, Kamis (6/2/2025). Salah satunya mengetahui jenis formulir Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Langkah pertama yang krusial adalah memahami jenis formulir Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang sesuai dengan profil penghasilan Anda. Berikut beberapa jenis formulir SPT yang umum digunakan:
- 1770: Formulir ini ditujukan bagi wajib pajak dengan penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas (dengan pembukuan atau norma penghitungan penghasilan neto), dari satu atau lebih pemberi kerja, penghasilan final/bersifat final, dan/atau penghasilan lainnya.
- 1770S: Digunakan oleh wajib pajak dengan penghasilan lebih dari Rp60 juta per tahun (umumnya pegawai).
- 1770SS: Formulir ini diperuntukkan bagi wajib pajak dengan penghasilan kurang dari Rp60 juta per tahun (umumnya pegawai).
Dokumen yang dibutuhkan bervariasi tergantung jenis formulir SPT dan sumber penghasilan Anda. Namun, secara umum, Anda perlu mempersiapkan dokumen-dokumen berikut:
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Nomor identitas wajib pajak Anda.
- EFIN (Electronic Filing Identification Number): Nomor identitas digital untuk e-Filing. Jika Anda lupa atau belum memiliki EFIN, hubungi Kring Pajak 1500200 atau kunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
- Bukti Potong (Formulir 1721-A1 atau 1721-A2): Diperlukan untuk melaporkan penghasilan dari gaji.
- Laporan Keuangan: Untuk penghasilan dari bisnis online. Jika menggunakan pembukuan, sertakan neraca dan laporan laba-rugi. Jika menggunakan norma, siapkan rekapitulasi bulanan peredaran bruto dan biaya.
- Bukti Transaksi Investasi: Dokumen ini diperlukan untuk melaporkan penghasilan dari investasi (saham, obligasi, reksa dana, kripto, dll.). Sertakan bukti penerimaan dividen, kupon, atau laporan penjualan aset.